Domenico Berardi: Winger Setia dari Sassuolo yang Diam-diam Jadi Mesin Gol Italia

0
download (14)

Di zaman sekarang, loyalitas itu kayak dinosaurus—langka dan hampir punah. Tapi kalau lo buka Serie A dan nyari contoh hidup dari kata “setia”, lo bakal ketemu nama ini: Domenico Berardi.

Dia bukan pemain glamor. Nggak sering masuk iklan. Tapi kalau lo nonton bola Italia, terutama Sassuolo, lo bakal ngerti: Berardi bukan pemain sembarangan.

Dia adalah ikon klub. Pemain yang ngelewatin tawaran dari klub besar, demi tetap stay di tempat yang percaya sama dia dari awal. Dan uniknya, meski nggak ke mana-mana, dia tetap bisa bersaing sama pemain top.


Awal Karier: Dari Bocah Calabria ke Sassuolo

Berardi lahir 1 Agustus 1994 di Cariati, Calabria—daerah kecil di Italia selatan yang jauh dari hiruk pikuk kota besar. Waktu masih bocah, dia main bola buat seru-seruan, bahkan sempat nggak tertarik gabung akademi profesional.

Tapi bakat nggak bisa sembunyi. Dia akhirnya gabung Sassuolo saat masih remaja, dan langsung tancap gas di akademi. Tahun 2012, umur 18 tahun, dia debut di tim utama di Serie B. Dan boom—cuma butuh 9 laga buat cetak 4 gol.

Musim itu, Sassuolo promosi ke Serie A. Dan Berardi? Jadi bagian penting dalam sejarah klub. Dari situ, dia nggak pernah ninggalin.


Gacor Sejak Muda: Hat-trick ke Gawang Milan, Empat Gol ke Inter

Musim 2013/14, Serie A kedatangan bocah berambut gondrong dari tim promosi yang tiba-tiba ngebantai klub-klub besar. Namanya Berardi.

  • Di usia 19 tahun, dia hat-trick ke gawang AC Milan dalam satu pertandingan.
  • Nggak lama kemudian, dia bikin 4 gol dalam satu laga lawan Inter Milan.

Gila. Lo bukan Messi, bukan Neymar, tapi bisa ngebor gol ke dua raksasa Serie A? Fans Sassuolo langsung klepek-klepek. Media mulai panas. Klub besar mulai intip. Tapi… Berardi tetap stay.


Kenapa Nggak Pindah Klub Besar? Ini Bukan Soal Takut

Sebenarnya, Juventus pernah punya hak kepemilikan atas Berardi (2013), tapi dia milih tetap di Sassuolo. Banyak fans heran, bahkan nyinyir. Tapi Berardi bilang, dia cuma mau main kalau dia bahagia.

Buat dia, jadi pemain utama di klub yang percaya sama dia lebih penting daripada jadi cadangan mewah di klub gede.

Dan ya, meskipun Sassuolo bukan tim kaya, mereka kasih panggung, kasih ruang buat dia berkembang, dan kasih rasa “rumah”. Gaya main mereka yang progresif juga cocok buat karakter Berardi yang bebas, agresif, dan kreatif.


Gaya Main: Kiri Tapi di Kanan, Klasik Tapi Modern

Berardi adalah right winger kaki kiri. Jadi dia sering motong ke tengah buat nembak langsung—mirip kayak Robben atau Mahrez. Tapi Berardi nggak sekadar cut inside terus shoot. Dia juga:

  • Bisa oper matang ke striker
  • Punya akurasi crossing yang rapi
  • Berani duel satu lawan satu
  • Jago penalti
  • Taktikal banget—ngerti kapan stay, kapan press

Lo bisa sebut dia “playmaker dari sayap”. Bahkan, dia sering jadi top assist provider Sassuolo selain juga pencetak gol terbanyak.

Dia juga bukan tipe winger rewel. Disuruh turun bantu bertahan? Gas. Disuruh gantian posisi? Oke. Pokoknya adaptif.


Statistik yang Bikin Kaget:

  • Lebih dari 120 gol di Serie A (hampir semuanya bareng Sassuolo)
  • Lebih dari 70 assist
  • Konsisten cetak 10+ gol per musim selama hampir 7 musim
  • Top scorer Sassuolo sepanjang masa

Gila, bukan? Pemain yang nggak pernah pindah, tapi statistiknya nyampe ke level top Eropa.


Sumbangan Buat Timnas Italia: Pelan Tapi Pasti

Awalnya, Berardi jarang dapet tempat di Timnas Italia karena sering dicap “cuma bagus di klub kecil”. Tapi pelan-pelan, dia buktiin bahwa levelnya internasional.

Puncaknya? Euro 2020 (yang digelar 2021). Berardi jadi starter reguler di fase grup, nyumbang assist dan beberapa kontribusi penting.

Walau di fase knock-out perannya mulai digantikan Chiesa, kehadirannya tetap berpengaruh. Dia bawa gaya main direct dan unpredictable yang bikin Italia lebih dinamis.

Dan ya, dia salah satu bagian dari tim Italia juara Euro 2020. Dari “anak Sassuolo” jadi “juara Eropa”? Gokil.


Mentalitas: Nggak Cari Sorotan, Tapi Konsisten Jalan

Berardi bukan pemain yang suka wawancara panjang atau bikin drama di media. Bahkan dulu dia sempat nggak mau dipanggil Timnas karena ngerasa belum siap.

Tapi justru karena itu, dia beda. Lo nggak akan lihat dia viral karena hal di luar lapangan. Tapi di lapangan? Dia ngegas terus.

Mentalitas dia: kerja konsisten, bukan cari sensasi. Fokus sama permainan, bukan popularitas. Dan itu ngasih dia umur panjang di level tinggi.


Kenapa Klub Besar Masih Naksir Meski Udah 30-an?

Banyak fans heran: “Berardi udah 30 tahun lebih, tapi kok masih diincar Napoli, Roma, bahkan Milan?”

Jawabannya jelas:

  • Statistik masih konsisten
  • Gaya main cocok buat sistem ofensif
  • Bisa jadi mentor pemain muda
  • Nggak banyak drama

Dia bukan pemain yang habis bensin di usia 30-an. Justru makin matang, makin tenang, dan makin “tajem”.


Apa yang Bisa Gen Z Pelajari dari Berardi?

Buat lo yang suka mikir “kalau nggak viral ya nggak penting”, Berardi kasih pelajaran penting:

  1. Lo bisa besar tanpa harus pindah-pindah tempat.
  2. Kerja keras dan konsistensi itu nilai utama.
  3. Lo nggak harus ikut arus buat tetap relevan.
  4. Kesuksesan bukan cuma soal spotlight—tapi dampak.

Dia nunjukin bahwa lo bisa jadi legenda di satu tempat, asal lo komit dan tetap berkembang.


Kesimpulan: Domenico Berardi, Pahlawan Lokal yang Levelnya Internasional

Domenico Berardi bukan Messi. Bukan Mbappé. Tapi dia adalah contoh hidup dari definisi “one-club hero yang tetap berkelas.”

Dia mungkin nggak masuk daftar Ballon d’Or, tapi coba tanya fans Serie A, pelatih Italia, atau pemain yang pernah dijaga dia—mereka semua bakal bilang: “Berardi bukan pemain biasa.”

Dari Calabria ke Sassuolo, ke Timnas, dan ke daftar legenda modern Serie A—Berardi nunjukin kalau lo bisa tetap besar, meskipun lo nggak ke mana-mana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *